Pengertian Masyarakat
Masyarakat dapat
mempunyai arti yang luas dan sempit, dalam arti luas masyarakat adalah
keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita menemukan kenyataaan bahwa manusia sebagai makhluk sosial ada
kecenderungan untuk melakukan kesalahan sesama manusia. Kecenderungan yang
bersifat sosial ini selalu timbul pada diri setiap manusia ada sesuatu yang
saling membutuhkan. Dari kenyataan ini kemudian timbullah suatu struktur antar
hubungan yang beraneka ragam. Keragaman itu dalam bentuk kolektivitas-kolektivitas
serta kelompok-kelompok dan pada tiap-tiap kelompok tersebut terdiri dari
kelompok-kelompok yang lebih kecil. Apabila kolektivitas-kolektivitas itu dan
kelompok-kelompok mengadakan persekutuan dalam bentuk yang lebih besar, maka
terbentuklah apa yang kita kenal dengan masyarakat.
Pada setiap masyarakat, jumlah kelompok
dan kesatuan sosial tidak hanya satu, disamping itu individu sebagai warga
masyarakat dapat menjadi bagian dari berbagai kelompok dan atau kesatuan sosial
yang hidup dalam masyarakat tersebut.
Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.
Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal dari Bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.
Syarat-syarat
Menjadi Masyarakat
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang
anggota.
4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat
dari kelahiran / reproduksi manusia.
5.
Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu.
6. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang
mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
Tipe
Masyarakat
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
1. Masyarakat
paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
2. Masyarakat
merdeka, yang terbagi dalam :
Ø Masyarakat
nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan,
suku, yang bertalian dengan hubungan darah atau keturunan.
Ø Masyarakat
kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau
kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya.
MASYARAKAT
PEDESAAN
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan. Disuatu desa sangat terjangkau fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau prasarana dlm hal pendidikan dan kesehatan maupun teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dlm hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi itupun belum tentu ada di setiap daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan didesa didlm sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah desa dan terkadang jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri, atau desa merupakan perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Suatu pedesaan masih sulit umtuk berkembang, bukannya mereka tidak mau berkembang tapi suatu hal yang baru terkadang bertentangan dengan apa yang leluhur hereka ajarkan karna itu masyarakat pedasaan sangat tertutup dengan hal-hal yang baru karena mereka masih memegang teguh adat-adat yang leluhur mereka ajarkan. Disuatu desa sangat terjangkau fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, apotik atau prasarana dlm hal pendidikan dan kesehatan maupun teknologi mereka masih mengandalkan dukun atau paranormal dlm hal kesehatan mungkin hanya puskesmas yang ada di desa tapi itupun belum tentu ada di setiap daerah. Maupun pendidikan masih kurangnya sarana pendidikan didesa didlm sutu kecamatan terkadang hanya satu atau dua sekolahan saja, karena susahnya bantuan masuk dari pemerintah untuk membangun sekolah-sekolah di daerah desa dan terkadang jarang guru yang mau mengajar di daerah pedesaan.
Masyarakat pedesaan
selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak
dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian
karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa.
Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era
informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak
berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan
batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota
masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup
dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama
sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak
tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam
masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
- Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
- Kehidupan didesa masyarakatnya masih memegang teguh keagamaan atau adat dari leluhur mereka.
- Warga pedesaan lebih condong saling tolong-menolong tidak hidup individualism
- Warga pedesaan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani.
- Fasilitas-fasilitas masih sulit ditemukan dipedesaan
- Warganya masih sulit untuk menerima hal baru atau mereka tertutup dengan hal-hal yang baru.
Desa memimiliki beberapa fungsi diantaranya:
- Sebagai Hinter land atau daerah dukung berfungsi sebagai daerah pemberi bahan makanan pokok
- Ditinjau dari segi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw Material)
- Ditinjau dari mata pencahariannya, desa dapat merupakan desa agraris, desa industri, desa nelayan dan lain sebagainya.
Gejala Masyarakat Pedesaan
a) Konflik ( Pertengkaran)
Ramalan orang kota
bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan harmonis itu memang
tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat pedesaan adalah
penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari mereka yang selalu
berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus-menerus dan hal ini
menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan
terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering
terjadi.
Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi
biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar ke
luar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar
pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dan sebagainya.
b) Kontraversi (pertentangan)
Pertentangan ini bisa
disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi
atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hukum adat
biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan
masyarakat.
c) Kompetisi (Persiapan)
Sesuai dengan kodratnya masyarakat pedesaan
adalah manusia-manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasanya yang
antara lain mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena
itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif. Positif bila
persaingan wujudnya saling meningkatkan usaha untuk meningkatkan prestasi dan
produksi atau output (hasil). Sebaliknya yang negatif bila persaingan ini hanya
berhenti pada sifat iri, yang tidak mau berusaha sehingga kadang-kadang hanya
melancarkan fitnah-fitnah saja, yang hal ini kurang ada manfaatnya sebaliknya
menambah ketegangan dalam masyarakat.
d) Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang
tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain. Jadi
jelas masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa
aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan tetapi kenyataannya adalah sebaliknya.
Jadi apabila orang berpendapat bahwa orang desa didorong untuk bekerja lebih
keras, maka hal ini tidaklah mendapat sambutan yang sangat dari para
ahli. Karena pada umumnya masyarakat sudah bekerja keras.
Tetapi para ahli lebih untuk memberikan
perangsang-perangsang yang dapat menarik aktivitas masyarakat pedesaan dan hal
ini dipandang sangat perlu. Dan dijaga agar cara dan irama bekerja bisa efektif
dan efisien serta kontinyu (diusahakan untuk menghindari masa-masa kosong
bekerja karena berhubungan dengan keadaan musim/iklim di Indonesia).
Ciri masyarakat desa:
o Interaksi antar masyarakat
o Adat istiadat norma hukum
dan aturan khas yang mengatur tingkah laku warga
o Suatu kontinyuitas dalam
waktu tertentu
o Suatu identitas yang kuat
mengikat semua warga
Ciri-ciri
fisik desa
o Jumlah penduduk tidak lebih
dari 1000 orang
o Sebagian besar tanahnya
tanah pertanian,kecuali desa nelayan
o Tidak
terlalu di sibukan dengan kendaraan roda empat di desa relative dari jalan batu
dan tanah
Ciri-ciri
masyarakat desa
o Hubungan warganya sangat
erat
o System kehidupan kelompok
berdasarkan system kekeluargaan
o Pada umumnya hidup dari
hasil pertanian
o Cara bertani belum mengenal
mekanisme pertanian
o Golongan
orang tua memegang peranan penting karena itu sukar mengadakan perubahan-perubahan
yang nyata pada umumnya golongan tua di golongkan pada tradisi yang kuat mereka
ini di sebut pimpinan formal.
o System pengendali sosial
sangat kuat sehingga perkembangan jiwa individu sangat sukar di kembangkan
o Rasa persaudaraan yang
sangat kuat sekali anatara warganya saling mengenal dan saling menolong.
Tapi di era globalisasi
sekarang ini ciri ciri tersebut sudah banyak yang mengalami perubahan dan dalam
sosiologi tidak pernah mengenal kata mutlak. dalam pelaksanaannya kita harus
memperhatikan peraturan di desa tersebut lakukan semata mata
menghormati adat istiadat yang telah ada dan kita dapat di terima sebagai
warganya. Sosiologi akan terasa apabila kita sudah terjun langsung kedesa dan
berada di lingkungan pedesaan. bagaimana sebenernya menjadi orang desa akan
kita rasakan dan bias kita resapi denganbaik jika kita telah mengalami sendiri
kesederhanaan yang mereka memiliki patut menjadi teladan bagi kita.
MASYARAKAT PERKOTAAN
Kota adalah suatu
pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang
heterogen kedudukan sosialnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi
sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar. Dari beberapa pendapat secara
umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota
dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan
dalam struktur pemerintahan.
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu :
1. Kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2. Orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada
orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di
kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan
kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
3. Jalan
pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan
bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor
kepentingan daripada factor pribadi.
4. Pembagian
kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata
5. Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada
warga desa
6. Interaksi
yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa
factor pribadi
7. Pembagian
waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan
individu
8. Perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh dari luar.
9. Kehidupan
keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu dipikirkan karena memang
kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
10. Orang
kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus berdantung pada
orang lain (Individualisme).
11. Pembagian
kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang
nyata.
12. Kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota.
13. Perubahan-perubahan
tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima
pengaruh-pengaruh dari luar.
Masyarakat Kota:
1).
Perilaku heterogen
2).
Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
3). Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
3). Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
4).
Mobilitassosial,sehingga dinamik
5).
Kebauran dan diversifikasi kultural
6).
Birokrasi fungsional dan nilai-nilaisekular
7). Individualisme
7). Individualisme
Interaksi
Desa-Kota
Interaksi dapat
diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi sehingga
menghasilkan efek bagi kedua belah pihak. Hubungannya dengan desa dan kota,
interaksi kedua tempat ini dipengaruhi oleh munculnya keinginan untuk memenuhi
kebutuhan dari kedua tempat.
Pola interaksinya tidak
hanya terbatas pada faktor ekonomi saja tetapi lebih dari itu pola interaksinya
berlangsung dalam seluruh aspek kehidupan. Selain itu, interaksi ini akan
memunculkan gerakan penduduk dari kedua tempat sebagai bentuk nyatanya. Pola
pergerakan penduduk dari desa ke kota atau sebaliknya dapat dengan mudah
dipelajari melalui pendekatan keilmuan geogafi.
Karena pada dasarnya,
pergerakan manusia tidak akan pernah luas dari aspek keruangan yang di dalamnya
terkandung berbagai unsur baik unsur fisik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Sehubungan dengan adanya pola hubungan ini,
Mungkin kalian sekarang
sudah mulai paham isi dari sinopsis yang menyatakan kalau desa dan kota itu ada
hubungan. Hubungan ini dinamakan dengan interaksi wilayah yaitu wilayah desa
dan Kota. Jadi menurutmu apa yang dimaksud dengan interaksi wilayah ( Spatial
Interaction) Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal
balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang dapat
melahirkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru, secara langsung maupun
tidak langsung, sebagai contoh antara kota dan desa.
Dari definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok
sebagai berikut :
1. Hubungan timbal – balik terjadi
antara dua wilayah atau lebih
2. Hubungan timbal balik mengakibatkan
proses pengerakan yaitu :
- Pergerakan manusia (Mobilitas Penduduk)
- Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah
- Pergerakan materi / benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya
3. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala,
kenampakkan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai
contoh :
- Kota menjadi sasaran urbanisasi
- Terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda
4. Aspek Interaksi Desa – Kota
- Di antara kalian ada yang bisa menyebutkan aspek–aspek interaksi desa – kota? Dalam interaksi desa – kota terdapat beberapa aspek penting yang timbul akibat interaksi tersebut. Aspek interaksi desa – kota adalah sebagai berikut:
Aspek Ekonomi, meliputi :
- Melancarkan hubungan antara desa dengan kota
- Meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota
- Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa
Aspek Sosial, meliputi :
- Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota
- Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota
- Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan antara warga desa dengan warga kota
Aspek Budaya meliputi
:
- meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sekolah dan siswanya yang bersekolah
- Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan pengaruh dari masyarakat kota
- Potensi sumber budaya yang terdapat di desa hingga melahirkan arus wisatawan masuk desa
Manfaat
Interaksi Desa – Kota
Manfaat dengan adanya
interaksi desa – kota? Dengan adanya interaksi desa – kota dapat memberikan
beberapa manfaat bagi desa maupun bagi kota, diantaranya :
1. meningkatnya hubungan sosial ekonomi
antara penduduk desa dan kota
2. pengetahuan penduduk desa meningkat
3. dapat menumbuhkan arti pentingnya
pendidikan bagi penduduk desa
Ciri-ciri
Masyarakat Kota dan Desa.
Masyarakat Kota :
- Kehidupan keagamaan berkurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
- Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
- Interaksi yang lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
- Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan ndividu.
- Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh.
Masyarakat Desa :
- Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
- Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
- Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
- Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
1.
jumlah dan kepadatan penduduk 6.
lingkungan hidup
2.
mata pencaharian 7. corak
kehidupan sosial
3.
stratifikasi sosial 8. mobilitas
sosial
4.
pola interaksi sosial 9.
solidaritas sosial
5.
kedudukan dalam hierarki administrasi nasional
1. Lingkungan
Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat
dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di
desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan
penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
2. Pekerjaan
atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah
bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa
daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3. Ukuran
Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
4. Kepadatan
Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn
kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya
berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
5. Homogenitas
dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis,
bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa
bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya
heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa,
penduduk di kota lebih heterogen.
6. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen
dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi
Sosial.
7. Pelapisan
Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida
terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas
menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial
yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
- pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
- pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
- masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
- ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dgn
perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasinya
kelembagaan-kelembagaan.
- banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
- waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan
- bepergian setiap hari di dalam atau di luar
- waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
- masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
- dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan
Sosial
Di kota pengawasan
lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lbh menyangkut masalah pelanggaran.
Pola
Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan
di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari
individu dibandingkan dengan kota.
Standar
Kehidupan
Di kota tersedia dan
ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian.
Kesetiakawanan
Sosial
Kesetiakawanan sosial
pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masing-masing
faktor yang berbeda.
Nilai
dan Sistem Nilai
Nilai dan system nilai
di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dannorma
yang berlaku.
Hubungan
desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan
perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain.
Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling
membutuhkan.
Kota tergantung desa
dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan
tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
Sebaliknya, kota
menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh
orang desa.
Aspek
positif dan aspek negatif
1. Aspek positif interaksi
desa-kota
a. Pengetahuan penduduk desa
meningkat.
b. Pengeeeetahuan penduduk desa
tentang pertanian meningkat, karena adanya sistim tekhnologi.
c. meningkatkan hubungan social
ekonomi desa dan kota karena kemudahan sarana transportasi.
d. Adanya guru dari kota yang
menjadi penggerak pembangunan desa Dsb.
2. Aspek negatif interaksi desa-kota
a. Penetrasi kebudayaan kota ke
desa yang kurang sesuai dengan tradisi
budaya
desa
b. Perluasan kota dan masuknya
orang berharta ke desa sehingga
menggubah
tata guna lahan desa
c. Daya tarik kota dalam berbagai
bidang menyebabkan tenaga potensial di
desa
kurang.
d. Muncul masalah baru
(pengangguran, tuna wisma,kejahatan,masalah
pangan
maupun lingkungan).