Liputan6.com, New York: Tak
selamanya teknologi membawa manfaat bagi kehidupan. Dalam sebuah laporan di Journal Fertility and Sterility,
para ilmuwan
Argentina merilis temuan bahwa tehnologi nirkabel Wi-Fi ternyata dapat mempengaruhi kualitas sperma seseorang.
Argentina merilis temuan bahwa tehnologi nirkabel Wi-Fi ternyata dapat mempengaruhi kualitas sperma seseorang.
Reuters mewartakan, Senin (28/11), riset tersebut yang dilakukan terhadap 29
pria sehat. Sperma mereka diminta. Para ilmuwan tersebut kemudian meletakkan
benih di bawah sebuah laptop yang tengah siap mendownload data melalui Internet
yang terhubung dengan jaringan nirkabel Wi-Fi.
Hasilnya, empat jam kemudian, seperempat sperma tersebut tidak lagi berenang
dibanding 14 persen lainnya yang disimpan pada suhu yang sama namun jauh dari
komputer. Selain itu, sembilan persen dari sperma menunjukkan kerusakan DNA,
tiga kali lipat lebih dari sampel perbandingan.
Siapa biang keladinya? Menurut peneliti dari Reproductiva Medicina Nascentis,
ini terjadi karena pengaruh radiasi elektromagnetik yang dihasilkan selama
komunikasi nirkabel berlangsung. "Data kami menunjukkan penggunaan
komputer atau laptop yang terhubung ke teknologi nirkabel Internet dan
diletakkan dekat organ reproduksi laki-laki dapat menurunkan kualitas sperma,"
tulis mereka dalam laporan tersebut.
Berbeda dengannya, pimpinan Society for Male Reproduction and Urology, Robert
Oates, menyatakan tidak percaya bila laptop merupakan ancaman signifikan
terhadap kesehatan reproduksi pria. "Ini bukan kehidupan nyata biologi, ini
benar-benar hasil rekayasa. Bagi saya, itu tidak memiliki hubungan."
ujarnya. (Reuters.com)
0 komentar:
Posting Komentar