Beberapa Profile Hacker Indonesia

| Selasa, 15 Desember 2009

 

Dani Firmansyah A.K.A Xnuxer
nuxer, nama panggilan Dani Firmansyah di dunia bawah tanah, di tangkap Satuan Cyber Crime Direktorat Reserse Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya pada tanggal 24 April 2004 sekitar pukul 17:20 di Jakarta.
Jumat 16 April, Xnuxer mencoba melakukan tes sistem sekuriti kpu.go.id melalui XSS (cross site scripting) dari IP 202.158.10.117, namun dilayar keluar message risk dengan level low (website KPU belum tembus atau rusak).
Sabtu 17 April 2004 pukul 03.12,42, Xnuxer mencoba lagi melakukan penetrasi ke server tnp.kpu.go.id dengan cara SQL Injection dan berhasil menembus IP tnp.kpu.go.id 203.130.201.134, serta berhasil meng-up date daftar nama partai pada pukul 11.23,16 sampai pukul 11.34,27. Teknik yang dipakai Xnuxer dalam meng-hack yakni melalui teknik spoofing (penyesatan). Xnuxer melakukan serangan dari IP 202.158.10.117, kemudian membuka IP Proxy Anonymous Thailand 208.147.1.1 sebelum msuk ke IP tnp.kpu.go.id 203.130.201.134, dan berhasil membuka tampilan nama 24 partai politik peserta pemilu.
Beruntung Xnuxer meng-hack situs KPU hanya karena ingin mengetes keamanan sistem keamanan server tnp.kpu.go.id, tanpa ada muatan politik. Di tambah, sifat Xnuxer yang sangat cooperatif, akhirnya Xnuxer hanya di bui beberapa bulan saja.
Onno W. Purbo A.K.A Kang Onno
Onno Widodo Purbo (lahir di Bandung 17 Agustus 1962; umur 45 tahun) adalah seorang tokoh (yang kemudian lebih dikenal sebagai pakar di bidang) teknologi informasi asal Indonesia. Ia memulai pendidikan akademis di ITB pada jurusan Teknik Elektro pada tahun 1981. Enam tahun kemudian ia lulus dengan predikat wisudawan terbaik, kemudian melanjutkan studi ke Kanada dengan beasiswa dari PAU-ME.
RT/RW-Net adalah salah satu dari sekian banyak gagasan yang dilontarkan. Ia juga aktif menulis dalam bidang teknologi informasi media, seminar, konferensi nasional maupun internasional. Percaya filosofy copyleft, banyak tulisannya dipublikasi secara gratis di internet.
Pejuang kemerdekaan frekuensi 2.4 GHz, VOIP-Rakyat, dan Antena Wifi dari kaleng.
I Made Wiryana A.K.A Pak Made
Cyber Paspampres nih, konon website dan server President SBY beliau yang pegang untuk maintenance dan keamanannya… (pernah digempur ampe DDos, namun dalam waktu itungan detik back-up server –ga tau dah back-up yang nomor berapa– langsung up).
Beliau juga pelopor perkembangan linux di indonesia bersama pak Rusmanto (redaktur Info Linux) and yangh pasti dia Dosen gw (GUNADARMA), menyelesaikan pendidikan di dua institusi pendidikan yaitu S1-Fisika Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan S1-manajemen Informatika STIMIK Gunadarma tahun 1992 dan melanjutkan Magister di eidith cowan university Australia dan sejak tahun 2004 sampai sekarang sedang menyelesaikan program Doktoral di RVS Bielfield Jerman. Dan sekarang berdomisili di Jerman. Status pekerjaannya adalah Dosen Tetap universitas Gunadarma.
Iwan Dharmawan (chikebum)
Sekolahnya terhenti di kelas dua SMP. Setidaknya begitulah pengakuan pemuda asal Jakarta ini. Namun, “prestasi” salah satu pentolan kelompok Antihackerlink ini cukup mengagumkan. Ia pernah membobol aneka server dengan domain .au, .id, .kr, .tw, .edu, dan .com. Selain Toserba Matahari, Perusahaan Listrik Negara pernah menjadi korbannya. Sebelum beraksi, ia mengirim peringatan kepada pengelola situs yang ia bidik agar menambal lubang kelemahan sebelum dibobol orang. “Bila peringatan ini diabaikan, ya sudah, saya bobol sendiri untuk pelajaran,” tulis chikebum, yang dilengkapi emoticon J alias senyum lebar, dalam wawancara via e-mail dengan TEMPO.
Iwan mengenal komputer pada usia 15 tahun setelah putus sekolah. Kegandrungan pertamanya adalah merancang situs dengan menggunakan Java Script atau DHTML (dynamic hypertext mark-up language)?jenis-jenis bahasa pemrograman. Urusan bobol-membobol situs pun ia kenal melalui internet. Awalnya, Iwan mengaku penasaran terhadap cara kerja surat elektronik. Setelah Iwan “berbelanja” di pelbagai kanal, akhirnya ada yang menganjurkan agar ia belajar jaringan komputer yang menggunakan sistem operasi Unix dan Linux, yang amat menggelitik rasa ingin tahunya. Dan ia mulai mengutak-atik sistem keamanan situs orang lain.
Remaja yang kerap nongkrong di Kafe Jalan-Jalan di Kuningan, Jakarta Selatan, ini mengaku sering merasa sebal terhadap pembobol yang asal tembak. Iwan mencontohkan, ada hacker yang gemar mengutak-atik halaman depan satu situs (melakukan deface) tapi tak bisa mengembalikannya seperti semul

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲